PERUBAHAN IKLIM

Hutan berisi sebagian besar hidup di bumi, dan sebagian besar hutan berada di belahan bumi bagian utara, ketika musim semi tiba di utarah hutan-hutan menghirup karbon dioksida dan tumbuh menjadi daratan yang hijau, jumlah CO2 di atmosferpun menurun ketika musim gugur tiba dan tumbuhan menjatuhkan dedaunnya, daun itupun membusuk dan melepaskan karbondioksida kembali ke atmosfer, hal yang sama berlaku dibelahan bumi bagian selatan,
Namun belahan bumi bagian selatan sebagian besar merupakan lautan, jadi hutan-hutan di belahan bumi bagian utara yang mengontrol perubahan CO2 dunia tiap tahunnya, bumi telah bernafas selama puluhan juta tahun, namun tak ada yang menyadarinnya hingga pada tahun 1958, ketika seorang ahli ilmu kelautan yang bernama Charles David Keeling merancang cara untuk mengukur secara akurat jumlah karbondioksida yang ada di atmosfer, ternyata Keeling menemukan pernapasan bumi yang indah, namun ia juga menemukan sesuatu yang mengejutkan, peningkatan pesat yang belum pernah terjadi sebelumnnya dalam sejara umat manusia.
Faktannya bahwa dalam sejarah umat manusia, jumlah kenaikan yang mencolok dari CO2 terjadi pada saat munculnnya pertanian dan peradaban, dan faktannya, bumi kita belum perna mengalaminnya sejak 3 juta tahun terakhir, Bumi membuat buku harian rinci yang tertulis dalam salju yang lampau, ilmuan iklim telah mengebor inti es dari dalam gletser yang ada di greenland dan antartika, dan ternyata lapisan esnnya memiliki udarah purba yang terperangkap di dalamnnya, kita bisa membaca catatan tak terputus dari atmosfer bumi yang membentang kembali ke 800.000 juta tahun terakhir. Dalam catatn itu, jumlah CO2 di udarah tidak pernah meningkat diatas 0,03%. Begitulah sampai peralihan abad ke 20 dan terus meningkat dengan cepat sejak saat itu dan sekarang telah 40% lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum revolusi industri, dengan membakar batu bara, minyak dan gas, Peradaban kita telah melepaskan CO2 lebih cepat dari kemampuan bumi menyerapnnya, jadi CO2 menumpuk di atmosfer yang kemudian membuat planet (bumi) menjadi panas. Setiap objek hangat memancarkan sejenis cahaya yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang, ketika semuannya bersinar radiasi panasnnya tak dapat dilihat bahkan di dalam keaadaan gelap sekalipun, beginalah bumi terlihat dalam inframera,

Add caption
Kamu sedang melihat panas tubuh planet bumi itu sendiri, cahaya  yang datang dari matahari mencapai permukaannya, kemudian bumi menyerap banyak energi dari cahaya tersebut, yang kemudian membuat planet kita (bumi) menjadi panas dan membuat permukaannya bersinar dalam sinar inframerah, namun CO2 yang ada di atmosfer menyerap sebagian besar radiasi panas yang keluar, dan kemudian memantulkannya kembali ke permukaan bumi, hal inilah yang membuat planet bumi menjadi semakin hangat, peristiwa inilah yang disebut EFEK RUMAH KACA, yang menyangkut pembukuan energi, lalu sekilas tak ada yang kontraversial tentang hal itu, jika kita tidak memiliki sedikitpun CO2 di atmosfer maka bumi akan menjadi bola salju raksasa, dan mungkin saja, saya, anda yang sedang membaca tulisan ini, dan kita semua tidak berada disini hari ini, jadi sedikit efek rumah kaca adalah hal yang menguntungkan namun jika berlebihan bisa mengganggu stabilitas iklim dan merusak cara hidup kita, baiklah, tapi bagaimana kita tahu, bahwa kitalah penyebab masalannya.? Mungkin saja bumi itu sendiri yang menyebabkan peningkatan CO2.? Dan mungkin tidak ada hubungannya dengan batu bara dan minyak yang kita bakar.? Atau mungkin itu gara-gara gunung api sialan itu.? Sekilas diawal tulisan ini anda sudah bisa menebak bahwa kitalah akar dari semua permasalahan ini, namun di dalam tulisan berikutnnya, saya akan tunjukan bagaimana aktifitas manusia dapat menyebabkan fenomena perubahan iklim.

Komentar

Postingan Populer